Ramuan penghubung mimpi yang hanya berefek satu kali dibuat agar bisa bertemu dengan Daniel, pangeran yang menjadi alasan cintanya tak terbalas bahkan di dalam mimpi sekalipun. Sayangnya, Kaiden, yang merupakan rivalnya lah yang meminum ramuan itu, dan ternyata ramuan itu tidak hanya berefek semalam saja. Lizen, seorang gadis dengan nilai dan keterampilan fisik yang sempurna, selalu terlihat ceria dan kuat di luar, namun menyembunyikan lukanya di dalam. Kaiden, seorang pria yang kasar dan dingin di luar, tapi memiliki hati yang hangat lebih dari siapa pun. Lizen terhubung dengan Kaiden melalui mimpi setiap hari. Bukan hanya terjebak dengan konspirasi hak suksesi takhta, Lizen juga terjebak dengan perasaannya sendiri. Pertemuan yang anehnya berlangsung terus-menerus di dalam mimpi mereka. Apakah karena itu hanya sebuah mimpi, sehingga bisa saja dianggap sebagai lelucon, atau malah itu benar-benar perasaan yang tulus yang berawal dari mimpi-mimpi itu. "Tidak ada arti di dalam kata 'seandainya'. Aku memang sudah jatuh hati padamu. Aku menyukaimu bahkan jika aku tidak memimpikanmu."