Aku hampir saja dijual untuk menjadi istri kedua count tua. Demi keluar dari krisis itu dan merebut kembali keluargaku, aku menghabiskan satu malam bersama sang grand duke. Kupikir semua itu hanyalah pertemuan singkat yang akan berlalu begitu saja… Namun, sang grand duke datang menemuiku lagi. “Hati yang bergejolak—itulah yang kupunya sekarang. Dan aku sudah memberikannya sepenuhnya padamu putri.” Hati yang bergejolak? Apa maksudnya itu? Dan mengapa dia memberikannya padaku? “Sial, jangan tatap aku dengan mata yang begitu memesona. Hatiku terasa perih karenanya.” “Hah?” “Aku lemah terhadap wajah yang cantik. Dengan wajah itu… sepertinya apa pun yang kau minta, akan kuperkenankan.”