"Bunga bangsawan?" Apakah dia mengucapkan kata-kata itu untuk menghibur hidupku yang menyedihkan? Sepertinya kemalanganku sudah salah sejak awal. Gelas-gelas alkohol yang dikirim oleh pria-pria dengan tatapan kotor… Aku hanya menyusunnya seperti pameran tanpa sekalipun menyentuhnya. "Kau tahu sudah berapa kali kau melakukannya?" Pria itu tampak senang dengan reaksiku yang tajam. "Karena inilah yang membuatnya menyenangkan." "Yang kesembilan." "Sayang sekali. Sepertinya aku tidak akan melihat pria kesepuluh." Aku pikir ini yang terbaik. Pria ini, yang tampaknya tidak memiliki penyesalan dalam hidupnya, sudah cukup untuk memenuhi tujuanku yang tidak murni. "Tapi karena kita akan berhubungan seks, aku harus tahu namanya. Kang Yi-yoon." "Apa aku benar-benar harus tahu namanya? Namanya." Ini hanya penyimpangan kecil. Malam yang akan memudar dari ingatan setelah hari ini. Namun, takdir yang tak terbayangkan menantinya.